Sejak kematian Genghis Khan, selama lebih dari delapan ratus tahun makam penguasa itu tak pernah ditemukan, menjadi misteri yang dicari arkeolog dan penjarah makam.
Legenda
mengatakan bahwa pengawalan saat pemakaman Khan membunuh siapa saja yang
melintasi jalan mereka untuk menyembunyikan lokasi pemakaman. Mereka
yang membangun makam Genghis Khan juga diyakini tewas,
dan salah satu sumber sejarah menyatakan bahwa 10,000 penunggang kuda
menginjak-injak tanah pemakaman. Ada pula yang mengatakan bahwa dilokasi
pemakaman ditanami pepohonan dan sungai dialihkan.
Banyak sejarawan dan pencari harta karun mencari tempat pemakaman Genghis Khan. Seperti yang dilansir pada situs Irish Examiner, penemuan baru-baru ini menyatakan adanya bukti kuat bahwa makamnya telah ditemukan.
Makam Genghis Khan Penuh Harta Kekayaan
Jutaan
dolar telah dihabiskan orang-orang Eropa dan Amerika yang mencari
pemakaman Genghis Khan, tapi semua itu sia-sia, lokasi makam menjadi
sempat misteri arkeologi yang paling abadi.
Sejak 800 tahun kematiannya, orang-orang telah berusaha mencari makam Genghis Khan
sang penakluk dunia di abad ke-13. Dia seorang penguasa Kekaisaran yang
pada saat kematiannya sedang menduduki kekaisaran terbesar, membentang
dari Laut Kaspia hingga Pacific. Sebagian besar berada di Asia Tengah
dan Cina, pasukannya tewas dan menjarah tetapi berhasil menjalin
hubungan baru antara Timur dan Barat.
Kehidupan
Genghis Khan merupakan legenda hingga kematiannya diselimuti mitos.
Beberapa sejarawan meyakini bahwa dia meninggal karena luka akibat
pertempuran, sementara beberapa orang lain berpendapat bahwa Genghis
Khan jatuh dari kuda atau meninggal karena sakit. Pemakaman terakhirnya
belum pernah ditemukan, hal ini sebagai tindakan untuk menyembunyikan
pemakaman agar terlindungi dari perampok makam. Tidak banyak pemburu
makam yang ikut mencari keberadaan pemakaman Genghis Khan mengingat
kelangkaan sumber sejarah.
Para ahli
masih memperdebatkan keseimbangan antara fakta dan fiksi, sebagai sumber
sejarah yang ditempa dan terdistorsi. Namun banyak sejarawan meyakini
bahwa Genghis Khan tidak dikuburkan sendiri, penerusnya diperkirakan
telah dimakamkan dengan dirinya di pemakaman yang luas, dan mungkin
menyimpan harta jarahan ketika masa penaklukan.
Banyak orang yang meyakini bahwa Genghis Khan
berasal dari China, dan China mengklaim Genghis Khan sebagai milik
mereka. Sebuah makam besar telah dibangun di China sebagai replika peti
mati Genghis Khan, dan monumen ini populer di China. Beberapa di antara
mereka menyembah Khan sebagai nenek moyang semidivine. Sebagian orang di
Cina percaya bahwa Mongolia seperti Tibet, harus menjadi bagian dari
China karena berada di bawah Kubilai Khan. Jika China berhasil membangun
hak penambangan di Mongolia dan dominasi atas industri mereka, maka
makam Genghis Khan mungkin menjadi titik fokus dalam ambisi politik.
Genghis Khan lahir dari bangsawan Genghis atau suku Temujin,
dia menjadi orang buangan setelah ayahnya dibunuh dan keluarganya
dikucilkan. Tapi Genghis selamat dan tumbuh menjadi seorang prajurit
brilian dan taktik yang berhasil menyatukan suku-suku yang berperang dan
menaklukkan sebagian besar dunia. Pada saat yang sama Genghis Khan
mengubah masyarakat dan memperkenalkan alfabet serta mata uang utama,
membuatnya menjadi salah satu orang paling berpengaruh pada waktu itu.
Selama masa penaklukan, tentara memperkosa dan menjarah hingga Genghis Khan memiliki banyak keturunan, meskipun hanya anak-anak yang sah dihitung. Anak Tushi dikabarkan memiliki 40 anak, sementara cucunya Kubilai Khan memiliki 22 anak.
Sebuah
penelitian genetik pada tahun 2003 menunjukkan bahwa 16 juta orang
membawa kromosom Y identik yang berasal dari satu orang yang hidup
sekitar 1000 tahun yang lalu. Banyak yang menarik kesimpulan bahwa ini
merupakan DNA Genghis Khan, meskipun tidak ada bukti karena tubuhnya
tidak pernah ditemukan.
Dalam waktu
kurang dari 20 tahun Genghis Khan menaklukkan banyak wilayah dari
Samudera Pasifik hingga ke Laut Kaspia dan membawa karunia ke Mongolia.
Sebagai insentif dan pembayaran, rampasan dibagi kepada prajuritnya.
Setelah kematian mereka, bangsawan ini diperkirakan memiliki benda yang
dikuburkan bersama mereka.
Setelah
jatuhnya dinasti Ching, Mongolia mendeklarasikan kemerdekaannya pada
tahun 1911, meskipun China masih menganggap Mongolia sebagai bagian
wilayah mereka. Mongolia berhubungan erat dengan Uni Soviet pada tahun
1924 dan sekali lagi menyatakan kemerdekaannya dengan dukungan Moskow.
Penemuan Makam Genghis Khan
Pada
awal tahun 1960-an orang Jerman melakukan ekspedisi yang menemukan
pecahan tembikar, paku, keramik, batu bata, dan fondasi candi di daerah
gunung suci. Mereka menemukan tugu nisan, pakaian besi, panah, dan
persembahan lainnya, tetapi makam sedikit yang ditemukan.
Setelah
runtuhnya kekaisaran Soviet, sebuah ekspedisi yang dipimpin Jepang
didanai oleh surat kabar Yomiuri Shimbun terbang dengan helikopter ke
puncak gunung itu dan membuahkan hasil. Pada tahun 2001 sebuah ekspedisi
yang dipimpin oleh Maury Kravitz, mencari daerah makam namun dilarang
oleh pihak berwenang untuk memasuki gunung.
Beberapa
arkeolog menyarankan bahwa ratusan tugu kecil (nisan) yang ditemukan
pada tahun 1960 itu benar-benar kuburan. Tapi tim peneliti yang
melakukan survei geofisika saat ini tidak menemukan adanya gambaran
ilmiah dalam teori makam Genghis Khan.
Sebuah proyek penelitian yang menggabungkan para ilmuwan Amerika dengan ulama Mongolia memiliki bukti kuat adanya lokasi situs pemakaman Genghis Khan dan pemakaman keluarga Kekaisaran Mongol di pegunungan, daerah terpencil barat laut Mongolia.
Untuk
mencapai pegunungan Khentii, tim peneliti harus melalui lintasan timur
dari Ulan Bator, melewati patung Genghis Khan sebelum mencapai kota
tambang Baganuur. Ritual monumen dan situs pemakaman tersebar di seluruh
lanskap, para arkeolog telah menemukan makam di atas makam, di mana
suku yang berbeda dari era yang berbeda telah menggunakan ruang ritual
yang sama.
Dalam sebuah laboratorium
di University of California-San Diego, tim peneliti menyisir volume
besar melalui resolusi citra satelit dan membangun rekonstruksi 3
dimensi dari scan radar. Ribuan relawan secara online menyaring 85,000
gambar resolusi tinggi untuk mengidentifikasi struktur tersembunyi atau
seperti formasi aneh.
Tim ini telah
menemukan struktur besar yang dibangun pada abad ke-13 atau ke-14, di
daerah yang secara historis telah dikaitkan dengan makam ini. Para
ilmuwan juga menemukan berbagai artefak yang mencakup mata panah,
porselen, dan berbagai bahan bangunan yang diyakini berasal dari masa
kepemimpinan Genghis Khan.
0 komentar:
Posting Komentar